Haryanto Taslam
Liputan6.com, Jakarta - Eros Djarot, teman seperjuangan Haryanto Taslam sebagai politisi PDIP, meminta agar almarhum yang merupakan mantan loyalis partai berlambang kepala banteng era 1998 itu, agar tidak dilupakan.
Djarot mengatakan, sosok Taslam merupakan tokoh reformasi di mana sempat melawan kediktatoran rezim Orde Baru. Bahkan, dia pernah hilang sampai 40 hari.
"Beliau itu sahabat dan teman seperjuangan masa reformasi. Beliau itu tokoh yang layak dan patut untuk diingat. Almarhum juga salah satu aktivis pejuang reformasi,"ujar Eros di RS Medistra, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (14/3/2015) malam.
"Jadi jangan lihat bahwa tanpa tanda bintang terus dilupakan. Itulah kenapa sampai sekarang saya di sini," sambung Djarot.
Eros juga meminta agar sosok Taslam jangan hanya dikenal sebagai politisi Partai Gerindra. Para politisi PDIP pun harus mengakui perjuangan almarhum.
"Dia itu salah satu pendiri PDIP. Orang kepercayaan dan dekat Megawati (Ketua Umum PDIP). Jadi jangan hanya dikenal beliau adalah tokoh Gerindra. Untuk PDIP (kader) yang baru-baru harus menghormati Haryanto Taslam," jelas dia.
Politisi yang juga karib disapa Hartas ini sempat dikabarkan masuk ke rumah sakit sejak Jumat sore 13 Maret 2015. Dia dirawat di Rumah Sakit Medistra, Pancoran, Jakarta Selatan. Sebelum masuk ke rumah sakit, dia sempat tidak sadarkan diri lantaran tersedak makanan cair.
Haryanto Taslam meninggal dunia pada umur 61 tahun. Almarhum rencananya akan dikebumikan di pemakaman Menteng Pulo, Casablanca, Jakarta Pusat pada Minggu besok, 15 Maret sekitar pukul 10.00 WIB. (Rmn/Ans)
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon